Saya sedari dulu sebagai seorang muslim barangkali menjadi manusia yang tak pernah menjadi manusia yang fanatik dalam hal apapun. Dalam keyakinan? Ya barangkali itu juga termasuk.
“Lakum dinukum waliyadiin” Bagimu agamamu, bagiku agamaku. Begitu bunyi Surah Al Kafirun : 6.
Jadi, intinya saya bukan menyembah yang mereka sembah dan mereka pun tak menyembah apa yang kusembah.
Lalu, apa masalahnya saya jika menyampaikan ucapan ‘Selamat Natal’ kepada saudara saya yang merayakan? Apa urusannya dengan manusia?
Sekarang begini saja deh, apa bedanya saya dengan petinggi-petinggi parpol yang menyampaikan ucapan hari besar agama dengan alasan politik dan tak kepikiran soal agamanya?
Ah seperti kalau dipanjang-lebarin bisa melebar kemana-mana nantinya.
Akhirnya saya mengucapkan, Selamat Natal bagi saudara, teman, sahabatku yg merayakan. Saya nitip doa untuk kedamaian kita semua, kedamaian Indonesia. Menuju negara yang sebenar-benarnya adil, makmur dan sejahtera.
Dan, selamat menyambut Tahun Baru 1 Januari 2014. Semoga kita semua sehat dan bahagia selalu dan tetap hati-hati menentukan resolusi Tahun 2014 masing-masing.
makasih infonya bermnfaat
BalasHapusijin menyimak arttikelnya
BalasHapusartiklnya bagus...
BalasHapuskeren artikelnya
BalasHapusYou know, it's possible to find new ideas at essaywritingservices.org! just visit some links there
BalasHapusI just wanted to thank you for this article - it is interesting! Blogging can overwhelming as it involves a lot things to be covered. Everything takes time. Our writing service is here to help you with onerous academic home works.
BalasHapusThis blog post is absolutely amazing! So much useful information, though I usually don't like to read the text as long as this. Thank you for sharing with us.
BalasHapus