Tak Berminat Jadi PNS

Sahabat, akhir-akhir ini sedang dibuka banyak posisi untuk menjadi PNS di berbagai kementerian, pemprov, pemko, dan pemkab di berbagai daerah di Indonesia. Dan mungkin saya salah satu orang yang didesak untuk menjadi bagian dari Birokrasi di negeri ini dengan menjadi PNS. Tapi entah kenapa, saya selalu menolak itu.

Dulu, Orang tua saya menginginkan kami anak-anaknya menjadi PNS, TNI atau Polisi. Tapi, saya dan Abang saya tak pernah terpikirkan untuk itu. Cukup kakak saya yang kedua dan kelima saja yang menjadi Guru PNS dan Bidan PNS. Dan entah kenapa malah calon istri saya (Insya Allah bulan depan Nikah) yang seorang dokterpun mendesak saya jadi PNS. Dan tentu saya masih kekeuh dengan ketidak inginnan saya menjadi bagian dari karyawan pemerintah.

Ayah saya, yang berawalnya menjadi Guru PNS di MTs Negeri pun memilih pensiun dini menjadi PNS dan consent menjadi Wartawan Daerah di koran lokal.

Selama ini saya lebih sering mendengar tentang orang-orang yang sangat berminat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan alasan jaminan hari tua, gaji yang tetap, kenaikan pangkat yang pasti. Mereka berpikir masa depan sudah dijamin aman dan tenang dengan menjadi PNS.
Saya jarang menemui orang yang tidak berminat menjadi PNS hanya mereka yang relatif kecewa dengan sistem penerimaan PNS dan bertobat (merasa dosa) dan tidak akan berminat lagi. Itu hanya beberapa dan hanya sebagian kecil.

Itulah kita orang Indonesia, seperti kata seorang Pengusaha Besar di negeri kita “Watak orang Indonesia gampang terbuai dengan kenyamanan’.

Sementara kunci sukses itu, bisa sukses dengan mencoba keluar dari zona nyaman. Mereka para konglomerat tidak ada yang ujug-ujug langsung kaya. Mereka keluar dari zona nyaman mereka dengan memulai dari susahnya hidup.
Apa sih yang membuat rata-rata dari kita ingin menjadi PNS ?

Berikut motivasi awalnya :
AMAN dan NYAMAN. Mereka berpikir jika berkarya di swasta katanya nanti bisa nggak dipakai orang lagi, dipecat, bahkan lebih gawatnya di PHK. Motivasi ini jelas sifat PTGPS (pinter tolol dan goblok pendapatan sama). Kalau jadi PNS aman, gak bakalan dipecat mau segoblok apapun juga. Yang rajin, yang malas, yang kreatif atau yang goblok sekalipun tetap dijamin aman.

PENSIUN, ini cukup make sense dan manusiawi, tapi apa di perusahaan swasta tidak memiliki program dana pensiun, dan kenapa tidak setinggi itu animo untuk bekerja di swasta? Hmm.... bisa kembali lagi ke poin pertama.

MAU CEPAT KAYA, waini nih… jarang sekali diungkapkan, tapi di ungkap secara jujur inilah motivasi utama mayoritas orang yang mau jadi PNS. Tau kan jalannya?

BANGGA, sebagian banyaknya merasa bangga jadi PNS. Meskipun saya tidak tahu di mana letak kebanggaannya. Memang ada beberapa profesi yang membanggakan atau menurut saya mereka patut bangga dengan itu seperti peneliti ilmiah, dosen, guru atau profesi yang memang membutuhkan kompetensi tinggi, untuk profesi-profesi seperti ini tentunya tidak berlaku “if I am just a little bit dumber, then I will be a PNS”. Tapi yang lainnya, banggakah??

Di belahan dunia barat sana, jika ditanya cita-cita para pelajarnya, mereka pasti menjawab ingin menjadi pengusaha, eksekutif perusaahaan multi nasional, pengacara, dan lain sebagainya. Lain di Iran, pelajarnya ingin menjadi ulama dan tokoh syiah. Di Indonesia, pelajarnya ingin menjadi PNS.

Menjadi PNS atau apa saja memang menjadi sebuah pilihan dan saya menghormati pilihan itu.

Tapi saya masih tetap jengkel aja kalau ada yang nanya dan nyuruh saya ‘kenapa tidak coba jadi PNS aja’. Jawaban saya tetap " My right brain is still working ". Saya memilih menjadi bagian dari Swasta. Saya yakin saya bisa berkembang lebih cepat. Saya yakin saya bisa lebih baik dari PNS dengan cara halal dan benar.

Jika anda seorang Dokter, Bidan, Perawat, Guru (Profesi paling super nih) silahkan menjadi PNS jika murni diterima. Namun jika harus dengan motode sogok sana sogok sini, coba deh berpikir jernih lagi.

Ok deh, cukup sekian aja bahas PNS nya. Cukup dengan tidak ikut-ikutan mencaci profesi ‘karyawan pemerintah’ itu. Dan saya hanya ingin menjadi entrepreneur dan tidak ingin berkhianat dengan menjadi PNS.

Hidup adalah pilihan, kita yang menentukan arah hidup kita. Silahkan dipilih berpenghasilan tetap atau tetap berpenghasilan. Menjadi bagian dari swasta dengan kreativitas yang kita miliki, mungkin penghasilan ga sekedar tetap tapi tak terbatas.