Anda pernah membayangkan apa yang terjadi dengan image yang telah di-upload, setelah Anda ‘menghapusnya’?
Jika user menjadi karyawan sebuah perusahaan dan tiba-tiba dipanggil oleh atasan hanya karena foto controversial milik user yang ada di salah satu situs jejaring social, termasuk Facebook, atau foto berupa rival boss user untuk sekedar provokasi, maka user kemudian harus segera menghapus gambar tesrebut dan mungkin menggantinya dengan yang lain. Langkah tersebut terkesan sangat pintar, dan user pasti mengira bahwa foto yang telah dihapus tersebut tidak akan terekspos lagi.
Jika user menjadi karyawan sebuah perusahaan dan tiba-tiba dipanggil oleh atasan hanya karena foto controversial milik user yang ada di salah satu situs jejaring social, termasuk Facebook, atau foto berupa rival boss user untuk sekedar provokasi, maka user kemudian harus segera menghapus gambar tesrebut dan mungkin menggantinya dengan yang lain. Langkah tersebut terkesan sangat pintar, dan user pasti mengira bahwa foto yang telah dihapus tersebut tidak akan terekspos lagi.
Namun, menurut penelitian dari Cambridge University, banyak image yang telah dihapus dan dianggap tidak bisa muncul lagi, ternyata dapat mudah dilihat kembali, walaupun sudah dihapus. Langkah yang dibutuhkan adalah dengan mengakses ke link langsung yang mengarah ke image tersebut. Penelitian tersebut menguji sebanyak 16 website jejaring sosial dengan meng-upload gambar di dalamnya, kemudian mencatat alamat website yang menampilkan gambar tersebut, dan lalu menghapus gambar tersebut.
Setelah berjalan satu bulan, semua situ jejaring sosial tersebut dicek kembali untuk melihat jejak dari image yang telah dihapus. Ternyata para peneliti menemukan bahwa 7 website jejaring sosial masih membawa gambar yang telah dihapus secara tidak langsung, dan dapat diakses hanya dengan link yang telah dicatat sebelumnya.
Facebook, website jejaring sosial terbesar di dunia, menjadi salah satu list dalam 7 website tersebut. Ketika query database ini menjadi masalah, pihak Facebook kemudian mengklarifikasi bahwa penghapusan foto atau gambar setiap account Facebook adalah langsung dari server-nya. Namun, foto yang telah dihapus masih tetap di Content Delivery Networks, sebuah media yang selalu dibawa oleh website jejaring social. Menurut para peneliti, disinilah letak privasi user dipertaruhkan.
Selain Facebook, masih ada LiveJournal, Xanga dan SkyRok yang ikut dalam 7 list website jejaring social tersebut. Sementara hasil penelitian menunjukkan bahwa Picasa, Flickr dan Windows Live Spaces bekerja sangat bagus dalam penghapusan jejak secara lengkap untuk foto yang telah dihapus user.
Wah, musti hati2 tuh ya.
BalasHapusTernyata privasi di dunia maya rawan nasibnya.
Terima kasih sobb infonya
iya mesti hati-hati ga cuma facebook tapi website jejaring social lain juga mesti jaga privasi
BalasHapus